BAB I :
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Bimbingan
konseling merupakan salah satu komponen dalam keseluruhan system pendidikan
khususnya di sekolah. Guru sebagai salah satu pendukung unsur pelaksana
pendidikan yang mempunyai tanggungjawab sebagai pendukung pelaksana layanan
bimbingan pendidikan di sekolah, dituntut untuk memiliki wawasan luas terhadap
konsep tentang bimbingan dan konseling di sekolah.
Hal
tersebut perlu diperhatikan karena siswa sebagai individu memiliki berbagai
potensi yang dapat dikembangkan. Namun tidak semua siswa menyadari potensi yang
dimiliki untuk kemudian memahami dan mengembangkannya. Selain itu sebagai
individu yang berinteraksi dengan lingkunga, siswa juga tidak dapat lepas dari
masalah.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana konsep dasar bimbingan dan koseling?
2. Bagaimana tujuan, manfaat, dan fungsi bimbingan
dan konseling?
3. Bagaimana prinsip bimbingan dan konseling?
4. Bagaimana langkah-langkah bimbingan dan
konseling?
5. Bagaimana perbedaan dan persamaan bimbingan dan
konseling?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui konsep dasar bimbingan dan
konseling.
2. Untuk mengetahui tujuan, manfaat, dan fungsi
bimbingan dan konseling.
3. Untuk mengetahui prinsip bimbingan dan konseling.
4. Untuk mengetahui langkah-langkah bimbingan dan
konseling.
5. Untuk mengetahui perbedaan dan persamaan bimbingan dan
konseling.
BAB II :
ISI
A.
Pengertian dan Konsep Dasar
Terdapat
dua pengertian bimbingan menurut Sutirna dalam Zulkarnain (2015), pertama adalah suatu proses pemberian bantuan
atau pertolongan kepada seseorang/individu dalam mengatasi
permasalahan-permasalahan yang sulit untuk dipecahkan sendiri sehingga dengan
proses bantuan yang diberikan dari seseorang tersebut dapat mencapai
kesejahteraan hidupnya setelah pertolongan diberikan. Kedua bahwa bimbingan
pada prinsipnya adalah proses pemberian
bantuan yang dilakukan oleh orang yang ahli kepada seseorang atau beberapa
orang individu dalam hal memahami diri sendiri, menghubungkan pemahaman tentang
dirinya sendiri dengan lingkungan, memilih, menentukan dan menyusun rencana
sesuai dengan konsep dirinya dan tuntutan lingkungan berdasarkan norma-norma
yang berlaku.
Sedangkan
berdasarkan pasal 27 PP nomor 29 tahun 1990, bimbingan merupakan bantuan yang
diberikan kepada peserta didik dalam rangka upaya menemukan pribadi, mengenal
lingkungan, dan merencanakan masa depan.
Konseling merupakan salah satu jenis teknik pelayanan
bimbingan diantara pelayanan-pelayanan lainnya dan sering dikatakan sebagai
inti dari keseluruhan pelayanan bimbingan (Santoso, 2013).
Sesuai
SK Mendikbud 25/1995 dalam Santoso (2013) bimbingan dan konseling adalah pelayanan bantuan
untuk peserta didik baik secara perorangan maupun kelompok, agar mandiri dan
berkembang secara optimal, dalam bimbingan pribadi, bimbingan social, bimbingan
belajar, dan bimbingan karir, melalui berbagai jenis layanan dan kegiatan
pendukung berdasarkan norma-norma yang berlaku.
Pelaksanaan
bimbingan dan konseling tidak dapat
dipisahkan, artinya dalam satu kesatuan yang utuh. Namun perlu diingat bahwa
setiap bimbingan belum dikatakan sebagai konseling, tetapi konseling
dapatdipastikan bimbingan. Atau dengan kata lain merupakan salah satu teknik
pelayanan bimbingan secara keseluruhan, yaitu dengan cara memberikan bantuan
secara individual. Bimbingan tanpa konseling ibarat pendidikan tanpa pengajaran
atau perawatan tanpa pengobatan.
B. Tujuan, Manfaat dan Fungsi
Tujuan
umum bimbingan dan konseling menurut Prayitno & Amti dalam Zulkarnain (2015)
adalah untuk membantu individu memperkembangkan diri secara optimal sesuai
dengan tahap perkembangan dan presdisposisi yang dimilikinya (seperti kemampuan dasar dan bakatnya),
berbagai latar belakang pendidikan yang ada (seperti latar belakang keluarga,pendidikan,status
ekonomi), serta sesuai dengan tuntutan positif lingkungan.
Tujuan
khusus bimbingan dan konseling menurut Sukadi dalam Zulkarnain (2015) adalah untuk
membantu peserta didik agar dapat mencapai tujuan-tujuan perkembangan meliputi
aspek pribadi, social, belajar, dan karier.
Manfaat
dari bimbingan dan konseling :
1.
Bimbingan
konseling akan membuat diri kita merasa lebih baik, merasa lebih bahagia,
tenang dan nyaman karena bimbingan konseling tersebut membantu kita untuk
menerima setiap sisi yang ada dalam diri kita.
2.
Bimbingan
konseling juga membantu menurunkan bahkan menghilangkan tingkat stress dan
depresi yang kita alami karena kita dibantu untuk mencari sumber stres tersebut
serta dibantu pula mencari cara penyelesaian terbaik dari permasalahan yang
belum terselesaikan itu.
3.
Bimbingan
konseling membantu kita untuk dapat memahami dan menerima diri sendiri dan
orang lain sehingga akan meningkatkan hubungan yang efektif dengan orang lain
serta dapat berdamai dengan diri sendiri.
Fungsi
bimbingan dan konseling ditinjau dari segi sifatnya menurut Sukardi dalam Zulkarnain (2015) adalah sebagai
berikut:
1.
Fungsi
pencegahan (preventif) terhadap
timbulnya masalah.
2.
Fungsi
pemahaman tentang sesuatu oleh pihak-pihak tertentu sesuai dengan keperluan
perkembangan peserta didik.
3.
Fungsi
perbaikan yang menghasilkan terpecahkanya atau teratasinya berbagai permasalahan
yang dialami peserta didik.
4.
Fungsi
pemeliharaan dan pengembangan yang dapat membantu para peserta didik dalam
memelihara dan mengembangkan keseluruhan pribadinya secara mantap,terarah, dan
berkelanjutan.
C. Prinsip Bimbingan
dan konseling
Menurut Dirtendik dalam
Zulkarnain (2015), prinsip-prinsip
berikut dapat dijadikan dasar atau pertimbangan.
1.
Bimbingan
hendaknya didasarkan pada suatu konsep yang benar tentang individu dan
didasarkan atas pengakuan akan kemuliaan, kehormatan, keindividualnya.
2.
Bimbingan
harus memperhitungankan tujuan jangka pendek dan panjang murid.
3.
Bimbingan
berorientasi pada kooperasi dan bukan pada paksaan.
4.
Bimbingan
sangat menaruh perhatian pada usaha murid, sikap-sikapnya, dan keinginan untuk
berhasil.
5.
Bimbingan
adalah suatu proses berkesinambungan. Oleh karna itu bimbingan yang efektif
dimulai sejak murid memasuki sekolah sampai dia berhenti dan memasuki dunia
pekerjaan.
6.
Bimbingan
terdiri atas serangkaian pelayanan suplementer
yang didasarkan atas saling mempercayai dan pengertian bersama agar dapat
memenuhi kebutuhan yang nyata dari murid.
7.
Suatu
bimbingan yang efektif membutuhkan personil yang mendapatkan latihan dan
persiapan serta pendidikan secara khusus.
Berdasarkan beberapa prinsip tersebut
dapat disimpulkan bahwa dalam menerapkan layanan bimbingan dan konseling guru
pembimbing harus mampu memahami bahwa setiap peserta didik memiliki ciri khas
tersendiri atau unik yang berbeda satu sama lain sehingga pelayanan yang
dilakukan harus sesuai dengan kebutuhan yang perlukan oleh peserta didik
tersebut. Selain itu, bimbingan tersebut juga mampu membantu peserta didik
untuk memecahkan masalah dan mengambil keputusan sesuai dengan kemauan peserta
didik itu sendiri, bukan dari paksaan dari guru pembimbing.
D. Langkah – Langkah
Bimbingan dan Konseling
Manajemen dalam konteks pelayanan
bimbingan dan konseling (BK) dapat berarti proses pencernaan, pengorganisasian,
pengarahan, dan pengawasan aktifitas – aktifitas pelayanan bimbingan dan
konseling, serta penggunaan sumber daya lainnya untuk mencapai tujuan yang
telah ditetapkan.
1. Planning
Sebagai
sub – sistem pendidikan di sekolah, bimbingan dan konseling dalam gerak dan
pelaksanaannya tidak pernah lepas dari perencanaan yang seksama dan bersistem.
Hal ini bertujuan agar pencapaian hasil dalam konteks kontribusi BKbagi
pencapaian tujuan pendidikan di sekolah dapat terlihat. Kegiatan ini penting
dilakukan dan diperlukan mengenai beberapa hal berikut.
a.
Ketersediaan
guru BK yang berlatar belakang pendidikan BK
b.
Tersedianya
program BK, sarana dan prasarana, serta instrument – instrument yang lengkap
dan memadai berdasarkan pedoman pelaksanaan dan prinsip – prinsip BK
c.
Kesamaan
sikap dan pandangan seluruh stakeholder pendidikan tentang arti pentingnya BK
bagi peserta didik untuk mengenal dan mengantarkan jati dirinya
Agar tercapai program perencanaan
layanan khusus bimbingan dan konseling yang efektif dan efisien, maka ada
beberapa hal yang harus dilakukan. Hal terrsebut yaitu : analisis
kebutuhansiswa, penentuan tujuan BK, analisis situasi sekolah, penentuan jenis
kegiatan yang akan dilaksanakan, penetapan metode pelaksanaan kegiatan,
penetapan personel kegiatan, persiapan fasilitas dan biaya kegiatan, dan
perkiraan tentang hambatan kegiatan dan antisipasinya.
2.
Organizing
Organisasi bimbingan dan konseling
disekolah dapat diselenggarakan melalui pola organisasi itu nampak pada
peranan, wewenang, tanggung jawab dari penguasa sekolah, serta terletak pada
kondisi sekolah yang bersangkutan, tenaga yang tersedia, serta fasilitas yang
ada.
3.
Actuating
Terdapat dua jenis program yang perlu
direncanakan dan deprogramkan yaitu sebagai berikut:
a.
Program
Tahunan sebagai Program Sekolah
Program ini dijabarkan menurut alokasi waktu pada
setiap semester, program bulanan, bahkan program mingguan. Oleh karna itu,
perlu dibuat dalam satu schedule. Kegiatan layanan bimbingan dan konseling
sebagai program sekolah, antara lain: pemberian layanan informasi melalui
ceramah yang mengundang narasumber dari luar sekolah; program pemberian layanan
orientasi bagi siswa baru pada awal tahun; mengadakan test bakat minat untuk
bahan pertimbangan penjurusan; mengadakan kunjungan ketempat indrustri yang
bermanfaat bagi bimbingan karir; membentuk kelompok grup konseling; dan
memberikan pelatihan ketrampilan belajar akademik.
b.
Program
kegiatan Layanan Bagi Setiap Guru Pembimbing Sesuai dengan Pembagian Tugas
Layanan Khusus di Sekolah
Penyusunan program pada masing-masing bidang
pelayanan bimbingan dan kenseling hendaknya disesuaikan dengan karakteristik
satuan pendidikan atau jenis dan jenjang sekolah. Agar pelaksanaan program
kegiatan layanan bimbingan dan konseling sesuai dengan tujuan yang ingin
dicapai maka diperlukan pengarahan agar terjadi suatu tata kerja yang diwarnai
oleh koordinasi dan komunikasi yang efektif diantara staff bimbingan dan
konseling. Pengarahan ini juga dilakukan untuk memotivasi staff dalam melakukan
tugas-tugasnya.
Selanjutnya pelaksanaan kegiatan layanan
bimbingan dan konseling didalam jam pembelajaran sekolah dapat dibentuk seperti
berikut:
1.
Kegiatan
Tatap Muka Secara Klasikal
Kegiatan tatap muka secara klasikal dengan peserta
didik untuk menyelenggarakan layanan informasi, penempatan dan penyaluran,
penguasaan konten, kegiatan instrumentasi, serta layanan dan kegiatan lain yang
dapat dilakukan didalam kelas.
2.
Kegiatan
Non Tatap muka
Kegiatan non tatap muka dengan peserta didik untuk
menyelenggarakan layanan konsultasi, kegiatan referensi kasuh, himpunana data,
kunjungan rumah,pemanfaatan kepustakaan, dan alih tangan kasus.
Menurut Arumsari dalam
Zulkarnain (2015), kegiatan
sistematis selalu mengacu pada prinsip berikut:
a.
Program
pembimbing dan konseling dirancang untuk melayani kebutuhan siswa.
b.
Program
bimbingan dan konseling merupakan bagian terpadu dari keseluruhan program
pendidikan disekolah.
c.
Tujuan
program harus dirumuskan secara jelas dan emplisit (operasional) dan menunjang pencapaian keseluruhan
tujuan program bimbingan dan konseling.
d.
Pelaksanaan
program perlu melibatkan seluruh staff sekolah.
e.
Personil
bimbingan dan konseling perlu diidentifikasi dan tugas-tugas serta tanggung
jawabnya harus dirumuskan.
f.
Segala
sumber daya perlu ditemukan guna mencapai tujuan program.
g.
Dua
hal yang esensial dalam penyelenggaraan pelayanan bimbingan dan konseling
adalah data pribadi siswa untuk pemahaman diri dan bahan informasi untuk
perencanaan pendidikan dan pengambilan keputusan.
h.
Perlu
penerapan rancangan system dalam pengembangan program dan pemecahan masalah
pengelolaan.
i.
Dukungan
dan perlibatan masyarakat sekitar harus diusahakan sejauh mungkin demi
kelancaran penyelenggaraan program dan tercapainya tujuan.
4. Controlling
Pengawasan dan evaluasi pelaksanaan
program bimbingan dan konseling merupakan upaya menilai efisiensi dan efektif.
Ada beberapa kegiatan layanan bimbingan dan konseling yang dievaluasi
diantaranya: konseling individual dan kelompok; konsultasi dengan siswa,
orangtua, dan guru baik individual maupun kelompok; pengukuran minat,
kemampuan, perilaku, dan kemajuan belajar siswa; dan koordinasi layanan
bimbingan dan konseling terhadap siswa di sekolah.
Langkah-langkah evaluasi bimbingan
adalah: penentuan tujuan dari program pendidikan di sekolah; penentuan tujuan
dan kriteria yang dapat menunjukkan bahwa tujuan-tujuan itu telah tercapai;
pengukuran dan evaluasi layanan bimbingan berdasarkan kriteria yang telah
ditentukan; dan laporan hasil pengukuran dan evaluasi layanan bimbingan di
sekolah. Sedangkan kriteria-kriteria yang dapat dipergunakan untuk mengevaluasi
pelayanan bimbingan meliputi: berkurangnya kegagalan siswa dalam belajar;
berkurangnya masalah-masalah disiplin; bertambahnya penggunaan pelayanan
bimbingan; berkurangnya perubahan-perubahan program pada siswa; ketepatan dalam
pilihan pekerjaan; berkurangnya anak yang putus sekolah; serta banyaknya
penempatan pekerjaan dan kepuasan dalam bekerja pada para lulusan.
E. Persamaan
dan Perbedaan Bimbingan dan Konseling
1.
Persamaan Bimbingan dan Konseling
Persamaan antara bimbingan dan
konseling terletak pada tujuan yang hendak dicapai yaitu sama-sama diterapkan
pada program sekolah, sama-sama mengikuti norma-norma yang berlaku dilingkungan
masyarakat.
2.
Perbedaan Bimbingan dan Konseling
Perbedaan antara bimbingan dan
konseling terletak pada segi isi kegiatan dan tenaga yang menyelenggarakan.
Dari segi isi, bimbingan lebih banyak bersangkut paut dengan usaha pemberian
informasi dan kegiatan pengumpulan data tentang siswa dan lebih menekankan pada
fungsi pencegahan, sedangkan konseling merupakan bantuan yang dilakukan dalam
pertemuan tatap muka antara dua orang manusia.
Dari segi tenaga, bimbingan
dapat dilakukan oleh orang tua, guru, wali kelas, kepala sekolah, orang dewasa
dan lainnya. Namun, konseling hanya dapat dilakukan oleh tenaga-tenaga yang
telah terdidik dan terlatih. Dengan kata lain, konseling merupakan bentuk
khusus bimbingan yaitu layanan yang diberikan oleh konselor kepada klien secara
individu.
BAB III :
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari satu segi dapat kita lihat bahwa bimbingan dan
konseling memiliki arti yang sama
yaitu proses pemberian bantuan
terhadap seseorang atau sekelompok orang. Dalam segi lain
konseling merupakan alat dalam pemberian
bimbingan, konseling merupakan alat yang ampuh
dalam keseluruhan program
bimbingan atau dengan kata lain konseling merupakan titik dari
keseluruham kegiatan bimbingan.
Tujuan dari bimbingan dan konseling adalah
untuk membantu
peserta didik agar dapat mencapai
tujuan-tujuan perkembangan meliputi aspek pribadi, sosial,
belajar, dan karier. Manfaat dari bimbingan dan konseling :Bimbingan
konseling akan membuat
diri kita merasa lebih baik;Bimbingan
konseling juga membantu menurunkan bahkan
menghilangkan tingkat stress dan depresi
yang kita alami;Bimbingan konseling membantu kita
untuk dapat memahami dan menerima diri
sendiri dan orang lain.
Fungsi
bimbingan dan konseling ditinjau dari segi sifatnya menurut sukardi(2000)
adalah
sebagai berikut:Fungsi pencegahan(preventif)
terhadap timbulnya masalah;Fungsi pemahaman
tentang sesuatu oleh pihak-pihak
tertentu sesuai dengan keperluan perkembangan peserta
didik;Fungsi
perbaikan yang menghasilkan terpecahkanya atau teratasinya berbagai
permasalahan yang dialami peserta didik. Langkah-langkah BK yaitu
Planning,organizing,actuating,controlling.
B. Saran
Seorang guru bisa dinilai memiliki
mutu kerja yang berkualitas jika bisa membimbing siswa dengan baik, jika
memiliki pengalaman dan mengusai bidang bimbingan dan konseling agar jika
terjadi masalah yang dihadapi peserta didik hendaknya membimbing mereka agar
menjadi pribadi yang berkualitas.
DAFTAR RUJUKAN
Ahira, Anne. (Tanpa Tahun). Pengertian, Tujuan, dan Manfaat Bimbingan
Konseling. (Online). (http://www.anneahira.com/bimbingan-konseling.htm, diakses 27 Agustus 2016).
Santoso, D.B. 2013. Dasar-Dasar Bimbingan dan Konseling.
Malang: Universitas Negeri Malang.
Zulkarnain, Wildan. 2015. Layanan Khusus Peserta Didik. Malang: UM
Press.
SEGA is shutting down its most popular online slot machines - KTNV
BalasHapusThe latest game release in the industry 오산 출장샵 is SEGA Megadrive 제주도 출장안마 Megadrive, the latest addition to the SEGA 창원 출장안마 Mega 통영 출장안마 Drive Classic 광양 출장안마 library.