BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Mulyono dalam Benty dan Gunawan
(2015: 144) menyatakan bahwa hubungan
masyarakat dapat diartikan sebagai suatu kegiatran berencana yang menyangkut
itikad baik, rasa simpati, dan saling mengerti untuk memperoleh pengakuan,
penerimaan dan dukungan kepada masyarakat melalui komunikasi dan sarana lain
(media massa) untuk mencapai kemanfaatan dan kesapakatan bersama. Bagian humas
bertanggung jawab untuk memberikan informasi, mendidik, meyakinkan, meraih
simpati dan membangkitkan ketertarikan masyarakat. Kergiatan humas adalah
meloby, berbicara di depan publik atau melakukan pembicaraan di depan publik,
menyelenggarakan acara dan membuat pernyataan tertulis seperti rilis berita.
Dalam pelaksaaan pekerjaan humas, seorang praktisi humas akan menggunakan
konsep manajemen untuk mempermudah pelaksaaan tugas-tugasnya, seperti membuat
rencana, melakukan persiapan, melakukan aksi dan komunikasi dan ditutup dengan
tindakan pengendalian yang disebut evalusai. Dalam dunia humas sangat
dibutuhkan penyusunan suatu program yang strategis, hal ini dilakukan untuk
mengetahui sasaran dari program yang akan dilaksanakan, dan melalui riset yang
dilakukan yang diharapkan dapat menjawab persoalan yang terjadi, sehingga
program yang disusun atau direncanakan tepat pada sasaran.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan
latar belakang yang telah dikemukakan di atas, penulis dapat merumuskan
beberapa masalah sebagai berikut.
1.
Apa yang dimaksud
program kerja hubungan sekolah dan masyarakat?
2.
Apa yang dimaksud penyusunan program program strategis kegiatan hubungan sekolah dan masyarakat?
3.
Apa yang menjadi
dasar dan tujuan program kerja sekolah dan masyarakat?
4.
Apa saja macam-macam
program kerja hubungan sekolah dan masyarakat?
5.
Apa saja
langkah-langkah penyusunan program kerja hubungan sekolah dan masyarakat?
6.
Bagaimana pelaksanaan
program kerja hubungan sekolah dan masyarakat?
7.
Bagaimana strategi
kegiatan hubungan sekolah dan masyarakat?
8.
Apa saja karakteristik
program kerja hubungan sekolah dan masyarakat yang baik?
9.
Bagaimana contoh
program kerja hubungan sekolah dan masyarakat?
C. Tujuan
Tujuan yang akan dicapai dalam
pembuatan makalah ini adalah:
1.
Memahami program
kerja hubungan sekolah dan masyarakat.
2.
Memahami penyusunan program program
strategis kegiatan hubungan sekolah dan masyarakat.
3.
Memahami dasar dan
tujuan program kerja sekolah dan masyarakat.
4.
Memahami
macam-macam program kerja hubungan sekolah dan masyarakat.
5.
Memahami
langkah-langkah penyusunan program kerja hubungan sekolah dan
masyarakat.
6.
Memahami
pelaksanaan program kerja hubungan sekolah dan masyarakat.
7.
Memahami
strategi kegiatan hubungan sekolah dan masyarakat.
8.
Memahami
karakteristik program kerja hubungan sekolah dan masyarakat yang baik.
9.
Memahami
contoh program kerja hubungan sekolah dan masyarakat.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian Program Kerja Hubungan
Sekolah Dan Masyarakat
Menurut
Benty dan Gunawan (2015: 144), program adalah suatu rancangan mengenai asas
suatu usaha yang akan dijalankan. Sekumpulan aktivitas yang saling berkaitan
dan bantu membantu diantara satu dengan yang lain kepada pencapaian suatu
tujuan program itu. Organisasi mengandung satu atau lebih program dan tujuan
tiap-tiap program itu adalah tidak serupa, tetapi saling menyumbang kepada satu
tujuan sebuah organisasi itu. Program kerja adalah suatu rencana kegiatan dan
suatu organisasi yang terarah, terpadu dan tersistematis yang dibuat untuk
rentang waktu yang telah ditentukan oleh suatu organisasi. Program kerja ini
akan menjadi pegangan bagi organisasi dalam menjalankan rutinitas roda
organisasi. Program kerja juga digunakan sebagai sarana untuk mewujudkan
cita-cita organisasi.
Benty
dan Gunawan (2015: 144) menyatakan ada dua alasan mengapa program kerja perlu
disusun oleh suatu organisasi, yaitu: (1) efisiensi organisasi, dengan
dibuatnya suatu program kerja oleh suatu organisasi maka waktu yang dihabiskan
oleh suatu organisasi untuk memikirkan bentuk kegiatan apa saja yang akan
dibuat tidak begitu banyak, sehingga waktu yang lain bisa digunakan untuk
mengimplementasikan program kerja yang telah dibuat; dan (2) keefektifan
organisasi, juga dapat dilihat dari sisi ini, dimana dengan membuat program
kerja oleh suatu organisasi maka selama itu telah direncanakan sinkronisasi
kegiatan organisasi antara bagian kepengurusan yang satu dengan bagian
kepengurusan yang lainnya.
B.
Pengertian Penyusunan Program Strategis
Kegiatan Hubungan Sekolah Dan Masyarakat
Tim
Dosen Administrasi Pendidikan Universitas Pendidikan Indonesia dalam Benty dan
Gunawan (2015: 145) menyatakan pendidikan sebagai produk jasa merupakan sesuatu
yang tidak berwujud akan tetapi dapat memenuhi kebutuhan konsumen yang diproses
menggunakan atau tidak menggunakan bantuan produk fisik dimana proses yang
terjadi merupakan interaksi antara media jasa dan pengguna jasa yang memiliki
sifat tidak mengakibatkan peralihan hak atau kepemilikan.
Strategi
merupakan proses penentuan rencana yang berfokus pada tujuan organisasi
disertai susunan mengenai tata cara mencapai tujuan tersebut. Strategi juga
dapat diartikan sebagai rencana dari tujuan, kebijakan, dan tindakan yang
menjadi kesatuan yang utuh dalam suatu organisasi. Benty dan Gunawan (2015: 145)
menyatakan penyusunan program strategis kegiatan hubungan lembaga pendidikan
dengan masyarakat yaitu merupakan proses menentukan ide-ide atau
gagasan-gagasan untuk mencapai suatu tujuan organisasi yang disusun secara
sistematis beserta penentuan alternatif-alternatif pemecahan masalah apabila
seandainya ditemukan kendala dalam pencapaian tujuan organisasi tersebut.
C.
Dasar Tujuan Penyusunan Program Kerja
Hubungan Sekolah Dan Masyarakat
Benty
dan Gunawan (2015: 146) menyatakan bahwa ada 3 unsur yang dapat diterapkan
dalam manajemen hubungan masyarakat, yaitu:
1.
Analisis Strategis
Analisis strategis (strategic analysis) dilakukan untuk memastikan apakah strategi
pemasaran jasa pendidikan yang diterapkan terkait dengan riset pemasaran harus
dikaitkan dengan pertimbangan lainnya, seperti keterampilan karyawan sekolah,
keuangan sekolah, dan sumber daya sekolah lainnya, misi sekolah, sefrta arah
organisasi sekolah. Analisis strategis bertujuan untuk memahami posisi
strategis sekolah, yang membutuhkan jawaban dari pertanyaan-pertanyaan: (1)
apakah perubahan yang sedang berlangsung di lingkungan sekolah; (2) Bagaimana
perubahan tersebut dapat mempengaruhi sekolah dan aktivitasnya; (3) Apakah
sumber daya yang dimiliki sekolah untuk menghadapi perubahan tersebut; dan (4)
apakah yang dilakukan sekolah terkait dengan keinginan untuk mencapainya?
2.
Pilihan
Strategis
Pilihan
strategis atau strategic option
terkait dengan cara memilih salah satu pendekatan dari banyak pendekatan
strategi pemasaran jasa pendidikan untuk mencapai tujuan pemasaran jasa
pendidikan yang ditetapkan. Pilihan strategis bertujuan untuk memilih
pendekatan demi mencapai tujuan sekolah. Pilihan strategis memiliki tiga aspek,
yaitu: (1) penghasil pilihan strategis (generation
of strategic option), yang harus ada di belakang tindakan sekolah paling
nyata; (2) evaluasi pilihan strategis (evaluation
of strategic option), yang bertujuan untuk memanfaatkan kekuatan relatif
sekolah atau mengatasi kelemahan sekolah; dan (3) pemilihan strategi (selection of strategic), yang
memungkinkan sekolah untuk menangkap peluang di lingkungan sekolah atau
menjawab ancaman dari sekolah kompetitor.
3.
Pelaksanaan Strategis
Pelaksanaan strategis (strategic implementation) bertujuan
untuk mengubah strategi pemasaran jasa pendidikan menjadi praktik pemasaran
jasa pendidikan dengan: (1) menerapkan sistem pengumpulan data pendidikan dan
menjaga kualitas jasa pendidikan; (2) menyediakan sumber daya pendidikan yang
layak; dan (3) mengevaluasi dampak strategi pemasaran jasa pendidikan melalui
pengawasan yang sistematis. Pelaksanaan strategis bertujuan untuk
merealisasikan keputusan pemasaran jasa pendidikan menjadi tindakan nyata, yang
mensyaratkan bahwa keputusan tersebut (pilihan strategis) telah dibuat melalui
pemikiran terbuka terhadap kelayakan dan penerimaan dari pelanggan jasa
pendidikan.
Aktivitas pelaksanaan strategis
merupakan aktivitas untuk menetapkan dan mengoperasikan sistem pendidikan yang
tepat, memperoleh sumber daya dan mengevaluasi atau mengukur dampaknya.
Sehingga dalam proses tersebut ada dua hal penting yang dapat diidentifikasi,
yaitu: (1) penentuan sistem jaminan kualitas internal (internal quality assurance) jasa pendidikan untuk memastikan apakah
produk jasa pendidikan memenuhi harapan pelanggan jasa pendidikan; dan (2)
pengembangan mekanisme pengumpulan data eksternal sekolah mengenai cara
menawarkan program pendidikan dan aktivitas pendidikan.
D.
Macam-Macam
Program Kerja Hubungan Sekolah Dan Masyarakat
Program
kerja sekolah menurut Nasution dalam Benty dan Gunawan (2015: 147-151) dibagi menjadi
dua kegiatan, yakni (1) program kerja rutin; (2) program kerja insidental.
1. Program
kerja rutin
Program kerja rutin
adalah kegiatan yang dilaksanakan secara terus menerus dan kronologis. Berikut
merupakan program kerja yang tergolong dalam kegiatan rutin yaitu sebagai
berikut.
Tabel 2.1 Program Kerja Rutin
NO
|
KEGIATAN
|
JENIS
PROGRAM KERJA
|
1
|
Menerbitkan pers
release setiap ada kegiatan di lingkungan lembaga pendidikannya
|
Jangka Pendek
|
2
|
Menerbitkan media
cetak internal
|
Jangka Pendek
|
3
|
Memasukkan berita
tentang kegiatan di lingkungan lembaganya ke web internet untuk bias bekerja
sama dengan unit kerja terkait
|
Jangka Pendek
|
4
|
Mendokumentasikan dan
mempublikasikan kegiatan yang layak
dipublikasikan di lingkungan lembaga pendidikan
|
Jangka Pendek
|
5
|
Mengumpulkan,
mengolah, dan menyampaikan informasi tentang kegiatan dan kebijakan di
lembaga pendidikan
|
Jangka Pendek
|
6
|
Melayani media massa,
cetak, dan elektronik yang ingin memperoleh informasi tentang kegiatan dan
suatu kebijakan pimpinan yang layak dipublikasikan
|
Jangka Pendek
|
7
|
Menyampaikan segala
usul dan saran yang diperoleh dari publik intern maupun ekstern
|
Jangka Pendek
|
8
|
Meliputi dan
mendokumentasikan kegiatan di lingkungan lembaga pendidikan
|
Jangka Pendek
|
9
|
Meliput serta
mendokumentasikan kegiatan di lingkungan lembaga pendidikan dengan media
audio-visual dan dipublikasikan di
media televise local dan nasional
|
Jangka Pendek
|
10
|
Mengkliping
berita-berita dari media cetak tentang kegiatan di lingkungan lembaga pendidikan
|
Jangka Pendek
|
11
|
Menerbitkan buku
kumpulan kliping berita-berita Koran tentang lembaga pendidikan
|
Jangka Pendek
|
12
|
Proaktif mencari
informasi terkait dengan lembaga di lingkungan lembaga pendidikan
|
Jangka Pendek
|
13
|
Mengekspos
pemikiran-pemikiran para pakar dan guru besar lembaga pendidikan di media
massa
|
Jangka Pendek
|
14
|
Meluruskan
berita-berita yang dimuat di media massa, cetak, dan elektronik yang salah
satu atau negatif tentang lembaga pendidikan
|
Jangka Pendek
|
15
|
Mendampingi unit
kerja terkait apabila ada studi banding dari luar
|
Jangka Pendek
|
16
|
Melakukan diskusi
bulanan dengan pihak media pers dan para mahasiswa dengan narasumber secara
bergantian dari unit kerja di lingkungan lembaga pendidikan tentang informasi
atau suatu kebijakan
|
Jangka Pendek
|
17
|
Mengumpulkan data,
informasi untuk penyusunan rencana pelayanan informasi dan kehumasan
|
Jangka Pendek
|
18
|
Membuat statistik
pelayanan informasi dan kehumasan
|
Jangka Pendek
|
19
|
Menyusun laporan
informasi tatap muka internal
|
Jangka Pendek
|
20
|
Mengumpulkan isu
tentang hubungan personal
|
Jangka Pendek
|
21
|
Membuat foto, slide,
dan spanduk untuk meningkatkan hubungan personal
|
Jangka Pendek
|
22
|
Mengumpulkan isu
tentang hubungan kelembagaan
|
Jangka Pendek
|
23
|
Menyusun petunjuk
pelayanani nformasi dan kehumasan
|
Jangka Pendek
|
24
|
Mengelola isu publik
intern dan ektern
|
Jangka Pendek
|
25
|
Mengelola dan
menganalisis isu hubungan personal
|
Jangka Pendek
|
2. Program
kerja insidental.
Program kerja
insidental adalah kegiatan yang dilaksanakan pada periode tertentu. Program
kerja ini pada prinsipnya membantu pelaksanaan semua program kerja yang
dilaksanakan kantor pusat dalam bidang komunikasi dan publikasi untuk semua
warga sekolah maupun masyarakat luas. Berikut adalah program kerja yang
tergolong program kerja insidental.
Tabel 2.2 Program Kerja Insidental
NO
|
KEGIATAN
|
JENIS
PROGRAM KERJA
|
1
|
Mengusulkan dan menyelenggaran
pembentukan forum antar humas lembaga pendidikan sekolah kota/kabupaten/provinsi
|
Jangka menengah /
panjang
|
2
|
Mengusulkan pembentukan
forum antarhumas di lembaga pendidikan
|
Jangka menengah /
panjang
|
3
|
Menyelenggarakan
konferensi pers (temu pers) dengan wartawan media cetak dan elektronik
|
Jangka menengah
|
4
|
Meningkatkan keterampilan
staf humas melalui pelatihan kehumasan dan kursus lain yang terkait dengan
kerja-kerja humas
|
Jangka menengah
|
5
|
Menambah personil
staf humas sesuai dengan kebutuhan bidang kerja di humas
|
Jangka menengah
|
6
|
Mengusulkan kepada
pimpinan agar humas memiliki anggaran yang dikelola humas sendiri
|
Jangka menengah
|
7
|
Mengidentifikasikan
dan membuat buku tentang bidang keahlian para dosen, pakar, atau guru besar
di lingkungan lembaga pendidikan untuk memudahkan media massa dalam
mewawancarai tentang suatu masalah yang actual
|
Jangka menengah
|
8
|
Menyelenggarakan
tentang kepelatihan kehumasan
|
Jangka menengah
|
9
|
Mempublikasikan lembaga
pendidikan kepada masyarakat, kerjasama dengan media radio melalui program
pendidikan atau program khusus tentang lembaga pendidikannya setiap bulan
|
Jangka menengah
|
10
|
Membuat profil lembaga
pendidikannya di media audio visual
|
Jangka menengah dan panjang
|
11
|
Menambah alat yang
mendukung kerja humas , seperti kamera, video shooting, televisi, computer,
internet printer warna, fotokopi
|
Jangka menengah dan
panjang
|
12
|
Merancang
penyelenggaraan open house bagi publik ekstern
|
Jangka menengah dan
panjang
|
13
|
Menyusun profil
lembaga dalam bentuk media cetak dan audio-visual
|
Jangka menengah dan
panjang
|
14
|
Menyelenggarakan
pameran dengan melibatkan seluruh unit kerja di lingkungan lembaga
pendidikannya dan digelar di dalam lembaga pendidikannya dengan mengundang
publik intern dan masyarakat luas (termasuk sekolah-sekolah lain)
|
Jangka menengah dan
panjang
|
Keterangan
Jangka pendek : harus dilaksanakan setiap
tahun
Jangka menengah : dapat dilaksanakan selama 1 s.d 2
tahun
Jangka panjang : dapat dilaksanakan lebih kurang 3
s.d 4 tahun
E.
Langkah-Langkah Penyusunan Program
Kerja Hubungan Sekolah Dan Masyarakat
Nasution dalam Benty
dan Gunawan (2015: 151) menyatakan tujuan dari merencanakan program kerja dalam
manajemen humas adalah bagaimana upaya menciptakan hubungan harmonis antara lembaga
pendidikan yang diwakilinya dengan masyarakat, agar tujuan yang diharapkan dapat
terwujud meliputi terciptanya citra positif , kemauan yang baik, saling menghargai,
dan toleransi antara kedua belah pihak yang terkait.
Langkah-langkah kegiatan
humas dalam merencanakan program kerja menurut Rosady dalam Benty dan Gunawan
(2015: 152) ada beberapa tahapan, yaitu: (1) menganalisis perilaku umum dan hubungan
organisasi terhadap lingkungan; (2) menentukan dan memahami secara benar perilaku
tiap-tiap kelompok terhadap organisasi; (3) menganalisis tingkat opini publik,
baik ke dalam maupun keluar; (4) mengantisipasi kecenderungan masalah yang
potensial, kebutuhan dan kesempatan; (5) menentukan formulasi dan merumuskan kebijakan;
(6) merencanakan alat atau cara yang sesuai untuk meningkatkan atau mengubah perilaku
kelompok masyarakat sasaran; (7) menjalankan dan melaksanakan aktifitas sesuai dengan
program yang direncanakan; dan (8) menerima umpan balik untuk dievaluasi,
kemudian mengadakan penyesuaian yang diperlukan.
Nasution dalam
Benty dan Gunawan (2015: 152) menyatakan hal yang perlu dimasukkan dalam
rencana program yaitu: (1) kegiatan yang diadakan termasuk kegiatan spesial
seperti product launchin, facility visit, termasuk kegiatan yang lain, misalnya
pameran, promosi, sponsorship, dan lain-lain; (2) perencanaan anggaran penting,
karena tidak ada kegiatan tanpa anggaran, dan anggaran ini bisa meliputi
honorarium, biaya transportasi, dan akomodasi; (3) konsumsi, publikasi,
dokumentasi, acara, properti, sewa tempat, administrasi dan lain-lain, juga
termasuk pengeluaran tak terduga harus dimasukkan ke dalam rencana anggaran
tersebut; (4) perizinan dari yang berwenang; (5) strategi pelaksanaan suatu
kegiatan; (6) meeting atau penyelenggaraan rapat/pertemuan periodik. (7)
casting personal yang akan terlibat pekerjaan termasuk deskripsi pekerjaannya;
(8) penyediaan sarana untuk ha-hal yang akan muncul secara tidak terduga,
seperti penyediaan cadangan properti, tim kesehatan, bila perlu penyediaan
dokter, toilet, kafetaria, dan lain-lain sebagai kegiatan penunjang.
Lebih lanjut
Nasution dalam Benty (2015: 152)
mengemukakan ketentuan rencana program humas, adalah: (1) anggaran seharusnya
dimasukkan ke dalam rencana program kerja humas setahun di muka bagi lembaga
yang sedang berjalan dengan efisien melalui proposal yang telah ditetapkan; (2)
humas konsultan harus membuat proposal rencana kerja termasuk rincian anggaran,
sehingga calon client dapat mengetahui untuk apa uang yang akan dikeluarkan,
sebaliknya konsultan humas akan tahu untuk apa dia dibayar, timbal balik ini
harus merupakan dasar kontrak kerja yang disepakati kedua belah pihak; (3)
derajat humas akan naik, apabila dia punya inisiatif membuat suatu proposal
rencana program dan budget, walaupun manajemen tidak mengharapkan humas
membuatnya, tetapi dapat memilih hal-hal mana yang dapat diprioritaskan, dan
yang tidak dapat dikerjakan.
Dalam Cutlip
(2005: 300-307)
langkah dalam menulis program dimulai dari
1. Rencana
program
Rencana hubungan
masyarakat dimulai dengan pernyataan misi organisasi. Rencana itu berasal dari peran spesifik yang diserahkan kepada hubungan masyarakat
dalam bentuk misi hubungan masyarakat.
2. Peran
teori kerja
Rencana program
mengggambarkan teori kerja seseorang tentang apa yang harus dilakukan untuk
mencapai hasil yang diinginkan.
3. Mendefinisi
publik sasaran
Kunci
untuk mendefinisikan publik adalah dengan mengidentifikasi orang-orang yang
terlibat dan terpengaruh situasi yang menjadi tujuan perencanaan intervensi
program.
4. Menulis
sasaran program
Sasaran akan
menguraikan hasil utama yang harus dicapai pada setiap publik untuk mencapai
tujuan program. Dalam prakteknya sasaran akan: (1) memberikan fokus dan arah
bagi mereka yang mengembangkan strategi dan taktik program. (2) memberikan
pedoman dan motivasi bagi mereka yang bertugas mengimplementasikan program, dan
(3) menguraikan kriteria hasil untuk memantau dan mengevaluasi program.
F.
Pelaksanaan Program Kerja Hubungan
Sekolah Dan Masyarakat
Menurut Nasution
dalam Benty dan Gunawan (2015: 153)
pelaksanaan kegiatan humas terdiri dari dua kegiatan, yaitu:
1. Pelaksanaan
kegiatan humas secara internal
Pelaksanaan
kegiatan humas secara internal adalah merupakan kegiatan yang ditujukan kepada
pihak dalam sekolah, seperti guru, karyawan, dan siswa. Pelaksanaan internal
humas ini dimaksudkan untuk menjalin hubungan di lembaga pendidikan, yaitu
menjalin hubungan di lembaga pendidikan antara pimpinan dengan karyawan, guru,
siswa, hubungan antara sesama karyawan dan guru yang masih dalam satu
lingkungan perguruan tinggi itu sendiri. Tujuan dari kegiatan internal adalah
mempererat hubungan guna memperlancar tugas-tugas harian sehingga menimbulkan
hubungan yang harmonis.
Adapun kegiatan
yang dilaksanakan berkaitan dengan hubungan internal humas antara lain: (1)
memberikan pengertian kepada semua warga lembaga perguruan tinggi agar memiliki
keterampilan public relations; (2) menciptakan komunikasi yang terarah dan
efektif di lingkungan kantor yang ada serta unit kerja lainnya; (3) untuk
mewujudkan komunikasi tersebut dengan cara mencantumkan semua informasi pada
papan informasi pada tempat yang strategis di lingkungan sekolah; (4)
menerbitkan berita kegiatan perguruan tinggi melalui media (warta, jurnal atau
bulletin humas); (5) memonitor opini publik internal yang berkembang terhadap
kebijakan lembaga; (6) kegiatan ini
dimaksudkan untuk mengetahui apakah warga kampus acuh tak acuh, atau salah
pengertian terhadap setiap kebijakan pimpinan. Hal ini dapat dilakukan secara
formal lewat lembaga atau unit kerja masing-masing maupun secara informal atau
melalui kritikan atau saran opini di media massa.
2. Pelaksanaan
kegiatan humas secara eksternal
Pelaksanaan
kegiatan humas secara ekternal adalah kegiatan yang ditujukan pada pihak luar
sekolah, seperti masyarakat, lembaga instansi luar, dan media massa. Tujuan
pelaksanaannya adalah untuk mempererat hubungan dengan masyarakat atau instansi
di luar lembaga pendidikan. Hal ini dimaksudkan untuk menciptakan citra positif
tentang lembaga pendidikan, sehingga masyarakat akan memberikan kepercayaan dan
dukungan terhadap program yang dicanangkan perguruan tinggi. Kegiatan yang
dilakukan dalam pelaksanaan eksternal humas ini antara lain: (1) memperkenalkan
kegiatann yang akan dan sedang diselenggarakan di lembaga pendidikan kepada
masyarakat; (2) mensosialisasikan kepada masyarakat secara intensif tentang
kebijakan yang berkaitan dengan akademis, keuangan dan sebagainya, agar
persepsi masyarakat tidak keliru.
Cara yang
dilakukan untuk pelaksanaan kedua kegiatan tersebut antara lain: (1) menulis
semua kegiatan di lingkungan lembaga pendidikan melalui media pers release
setiap minggu yang dikirim ke media cetak dan elektronik di daerah tersebut,
serta menyelenggarakan konferensi pers; (2) menerbitkan warta, jurnal, dan atau
bulletin setiap bulannya dengan berita kegiatan aktual di lingkungan lembaga
pendidikan; (3) menerbitkan kegiatan dan berita di lingkungan lembaga
pendidikan melalui media internet; (4) mengadakan jumpa pers bila diperlukan
untuk menyampaikan kebijakan baru lembaga pendidikan atau menyampaikan
informasi lain yang perlu diketahui masyarakat luas; (5) mengorbitkan guru yang
dimiliki lembaga pendidikan dengan cara
mengekspos pemikiran para guru tersebut; (6) mempertahankan nama baik
lembaga pendidikan dengan mempersiapkan bahan informasi yang jujur dan
objektif, hal ini dilakukan dengan cara
mengadakan hubungan baik dengan para pemimpin atau wakil-wakil surat kabar,
pimpinan radio dan televisi, sekaligus meluruskan pemberitaan yang salah di
media massa; (7) memonitoring sikap masyarakat, kebutuhan, dan kepentingan
masyarakat, salah satu cara dengan memonitor sikap dan opini masyarakat di
media massa, sehingga perlu mengklipping semua berita tentang lembaga
pendidikan, dan kumpulan klipping tersebut dijilid serta dilaporkan kepada
pimpinan untuk mendapatkan perhatian, dan (8) memprakarsai pembentukan Forum
Komunikasi Humas Sekolah.
Sasaran yang
ingin dicapai dalam eksternal humas adalah: (1) orang tua siswa; (2) masyarakat
di sekitar lingkungan sekolah; (3) pejabat pemerintah; (4) instansi pemerintah;
(5) tokoh masyarakat; (6) masyarakat luas yang berkepentingan dengan sekolah
tersebut; dan (7) kalangan media massa, baik cetak atau media elektronik.
Nasution dalam Benty dan Gunawan (2015: 154-155) mengemukakan
dua program humas yang mendasar, yaitu: (1) program kerja yang bersifat
preventif adalah suatu program yang direncanakan untuk mencegah terjadinya
hal-hal yang tidak diinginkan organisasi. Dan (2) Program kerja yang bersifat
remedial yakni tujuan perbaikan atas situasi dan kondisi yang ada saat itu
(terjadi krisis). Sekolah perlu membuat kesan dan persepsi positif dari
masyarakat. Sehingga sekolah perlu membuat kegiatan yang bersifat dapat menarik
masyarakat secara umum.
G.
Strategi Kegiatan Hubungan Sekolah
dan Masyarakat
Nasution dalam Benty dan Gunawan (2015: 156)
berpendapat untuk menentukan strategi dalam kegiatan humas pada lembaga
pendidikan yang akan dilakukan, terlebih dahulu harus memperhitungkan: (1) apa
tujuan yang hendak dicapai sesuai dengan perencanaan yang telah diperhitungkan
dengan baikoleh pihak – pihak telibat dalam manajemen lembaga pendidikan; (2)
kemudian strategi apa dan bagaimana yang dipergunakan dalam perencanaan; (3)
setelah itu apa program kerjanya yang akan dilakukan dan dijabarkan sesuai
langkah-langkah yang dijadwalkan; (4) terakhir adalah menentukan anggaran yang
sudah dipersiapkan, serta sumber daya sebagai pendukung yang bersifat khusus.
Strategi humas dalam hal ini adalah suatu cara alternative optimal yang dipilih
untuk melaksanakan atau ditempuh guna mencapai tujuan humas dalam kerangka suatu
rencana humas.
Guna melaksanakan
strategi humas menurut Ruslan dalam Benty dan Gunawan (2015: 156) harus diupayakan:
(1) menempatkan posisi humas dekat dengan pimpinan lembaga pendidikan agar
humas mengetahui secara jelas dan rinci mengenai pola perencanaan, kebijakan,
keputusan yang diambil, visi dana rah tujuan lembaga pendidikan bersangkutan,
agar tidak terjadi kesalahan dalam penyampaian pesan dan infromasi yang berasal
dari lembaga pendidikan kepada masyarakat; (2) humas dalam memberikan informasi
mewakili lembaga pendidikan tersebut dapat dipertegas tentang batas-batas
wewenang dan tanggung jawab dalam memberikan keterangan (sebagai juru bicara);
(3) pimpinan atau staf humas selalu di ikutsertakan dalam menghadiri setiap
rapat atau pertemuan pada tingkat pimpinan agar dapat mengetahui secara
langsung dengan tepat tentang latar belakaang suatu proses perencanaan,
kebijaksanaan, arah dan hingga tujuan organisasi yang hendak dicapai baik dalam
jangka pendek maupun jangka panjang; (4) agar humas diberi fungsi koordinas
berhubungan secara langsung dan segera dengan pimpinan puncak (kepala sekolah),
tanpa melalui perantara pejabat/bagian lain; (5) humas harus bertindak secara
proaktif dan dinamis serta fleksibel sebagai narasumber atau mengatur saluran
komunikasi baik kedalam maupun keluar;
(6) humas berperan melakukan tindakan
mulai dari memonitor, merekam, menganalisis, menelaah, hingga mengevaluasi
setiap reaksi feedback; dan (7) humas dapat memberikan sumbang saran, ide dan
rencana/program kerja kehumasan untuk memperbaiki/mempertahankan nama baik,
kepercayaan, dan citra perusahaan terhadap publiknya.
Berdasarkan
strategi yang harus diupayakan para praktisi humas di lembaga pendidikan,
diperlukan beberapa pendekatan agar strategi tersebut bisa berjalan dengan
lancar, antara lain; (1) pendekatan kemasyarakatan; (2) pendekatan persuasif;
(3) sosial; (4) kerjasama yang harmonis; dan (5) koordinasi.
H. Karakteristik Program Kerja Hubungan Sekolah
dan Masyarakat yang Baik
Nasution dalam Benty dan Gunawan (2015: 157)
mengemukakan ada tiga dasar hakiki agar rencana program humas dapat berhasil
dengan baik, yaitu: (1) membuat rencana proram kerja dengan teliti, dan rencana
kerja harus didukung pihak manajemen; (2) rencana program tersebut harus
memnpunyai tujuan; (3) tambahan pengarahan kepada rencana program tersebut agar
berhasil; (4) praktisi humas tidak boleh membuat program kerja yang
direncanakan serampangan; dan (5) agar berhasil, rencana program humas harus
disusun terlebh dahulu dan rencana program dapat disesuaikan dengan ruang
lingkup tempat.
Karakteristik
program kerja yang baik adalah: (1) program kerja dilaksanakan sesuai dengan
waktu yang tersedia; (2) program kerja harus bersifat fleksibel sesuai dengan
kondisi dan situasi yang ada; (3) program kerja merupakan langkah awal dalam
melaksanakan kegiatan sekolah. Tujuan dari merencanakan program kerja dalam
manajemen humas adalah bagaimana mengupayakan menciptakan hubungan harmonis
antara lembaga pendidikan yang diwakilinya dengan masyarakat atau stakeholder,
agar tujuan yang diharapkan dapat terwujud. Adanya hubungan antara sekolah da
masyarakat, kedua belah pihak akan memiliki banyak manfaat diantaranya yaitu
masyarakat dapat mengetahui keadaan dan program yang ada di sekolah tersebut,
dan seklah dapat mengetahui keadaan lingkungan masyarakat. Sehingga akan
tercipta kerjasama yang baik antara sekolah dan masyarakat. Program kerja yang
dilaksanakan sekolah ada 2 macam, yaitu program kerja rutin dan program kerja insidentil.
Syarat-syarat
program kerja yang baik yaitu faktual dan realistis, logis dan rasional,
fleksibel dan kreatif, komitmen, serta komprehensif. Sekolah dalam melaksanakan
suatu kegiatan dapat menjalin kerjasama dengan lembaga lain yang bergerak di
bidang non-pendidikan. Misalnya sekolah mengajukan penawaran kerjasama dengan
perusahaan, ataupun sebaliknya. Kerjasama ini tentunya saling menguntungkan.
Seperti PT. POS Indonesia menawarkan kerjasama jasa pengiriman surat dari sekolah
kepada pihak lain.
Menurut Pasal 4
PP Nomor 39 Tahun 1992, Bentuk-bentuk kerjasama sekolah dengan masyarakat dalam
penelitian ini meliputi:
1.
Mengikutsertakan wali
murid dalam menunjang pelaksanaan pendidikan.
2.
Pemberian bantuan
tenaga ahli.
3.
Mendayagunakan
tokoh-tokoh masyarakat untuk turut menunjang pelaksanaan pendidikan.
4.
Pengadaan dana dan
memberi bantuan yang berupa wakaf, beasiswa, hibah, pinjaman dan bentuk-bentuk
lain.
5.
Pengadaan dan pengadaan
buku pelajaran dan peralatan pendidikan untuk melaksanakan kegiatan belajar
mengajar.
Dalam melakukan
kerjasama agar mendapat hasil yang memuaskan, maka dipakailah berbagai macam
teknik. Teknik kerjasama sekolah dengan masyarakat menurut Suryo Subroto (2004:
65):
1. Melalui
Badan Komite Sekolah
Komite sekolah
adalah organisasi yang beranggotakan orang tua siswa atau anggota masyarakat
yang mempunyai minat terhadap suatu sekolah. Biasanya, setiap sekolah memiliki
satu organisasi komite sekolah. Jadi, seorang anggota masyarakat dapat menjadi
anggota komite sekolah di beberapa sekolah. Melalui komite sekolah diharapkan
bantuan dari masyarakat datang, misalnya berupa uang, alat pendidikan, gedung,
dan barang keperluan sekolah.
2. Melalui
Konsultasi
Sekolah dapat
mengadakan konsultasi dengan seorang ahli yang ada di masyarakat, misalnya
tentang siswa yang mengalami hambatan. Untuk itu guru dapat langsung
berkonsultasi dengan dokter, psikolog, dan sebagainya. Hasil konsultasi
tersebut dipakai sebagai pedoman pembinaan siswa di sekolah.
3. Melalui
Rapat Bersama
Sekolah dapat
mengundang organisasi perseorangan yang bersimpati terhadap pendidikan untuk
rapat bersama dalam rangka membahas suatu masalah. Rapat tersebut dipimpin oleh
kepala sekolah atau ahli yang ditunjuk. Dalam rapat itu, misalnya dibahas
tentang pendidikan lingkungan agar tercipta pendidikan yang baik atau
masalah-masalah lain, seperti cara penanganan masalah kenakalan remaja.
4. Melalui
Penyusunan Program Bersama
Biasanya,
sekolah memiliki program tahunan, baik bersifat kurikuler maupun kokurikuler.
Tentu saja program sekolah tersebut disodorkan terlebih dahulu kepada
masyarakat. Kemudian, masyarakat diminta untuk menyusun program lain yang
menunjang program sekolah atau program tambahan untuk mengisi waktu senggang
siswa di waktu sore atau malam. Penyusun program bersama sangat penting agar
tidak terjadi pemborosan tenaga, biaya, dan program yang tumpang tindih.
5. Melalui
Ceramah
Mengenai program
keluarga berencana atau pokok bahasan lain yang diperlukan siswa. Ceramah dapat
diadakan pada waktu libur atau pada sore dan malam. Pokok bahasan yang dipilih
sebaiknya permasalahan yang sedang berembang di masyarakat.
Dalam melakukan
kerjasama agar tercapai keberhasilan yang maksimal yaitu tercapai tujuan orang
tua dan masyarakat maka ditempuh dari berbagai macam bidang baik dari proses
pembelajaran di sekolah maupun melalui berbagai macam kegiatan di luar sekolah.
Masyarakat merupakan sumber yang menyediakan peserta didik, guru, sarana dan
prasarana penyelenggaraan sekolah dan peserta dalam proses pendidikan yang
mengikuti dan turut mempengaruhi proses pendidikan di sekolah
BAB III
PENUTUP
Program kerja adalah suatu rencana kegiatan dan
suatu organisasi yang terarah, terpadu dan tersistematis yang dibuat untuk
rentang waktu yang telah ditentukan oleh suatu organisasi. Sedangkan penyusunan program
strategis kegiatan hubungan lembaga pendidikan dengan masyarakat merupakan proses menentukan ide-ide atau
gagasan-gagasan untuk mencapai suatu tujuan organisasi yang disusun secara
sistematis beserta penentuan alternatif-alternatif pemecahan masalah apabila
seandainya ditemukan kendala dalam pencapaian tujuan organisasi tersebut.
Tiga unsur yang dapat diterapkan dalam manajemen
hubungan masyarakat, yaitu: (1) analisis strategis; (2) pilihan strategis; dan (3) pelaksanaan
strategis. Ketiga unsur tersebut merupakan suatu kesatuan yang tidak dapat
dipisahkan karena terjadi secara serempak. Oleh karena itu, ada keterkaitan
yang jelas antara rencana strategis jangka panjang dan jangka menengah.
Program
kerja sekolah dibagi menjadi dua kegiatan, yakni (1) program kerja rutin; (2)
program kerja insidental.
Langkah-langkah
kegiatan humas dalam merencanakan program kerja ada beberapa tahapan, yaitu:
(1) menganalisis perilaku umum dan hubungan organisasi terhadap lingkungan; (2)
menentukan dan memahami secara benar perilaku tiap-tiap kelompok terhadap
organisasi; (3) menganalisis tingkat opini publik, baik ke dalam maupun keluar;
(4) mengantisipasi kecenderungan masalah yang potensial, kebutuhan dan
kesempatan; (5) menentukan formulasi dan merumuskan kebijakan; (6) merencanakan
alat atau cara yang sesuai untuk meningkatkan atau mengubah perilaku kelompok
masyarakat sasaran; (7) menjalankan dan melaksanakan aktifitas sesuai dengan
program yang direncanakan; dan (8) menerima umpan balik untuk dievaluasi,
kemudian mengadakan penyesuaian yang diperlukan.
Hal
yang perlu dimasukkan dalam rencana program yaitu: (1) kegiatan yang diadakan
termasuk kegiatan spesial seperti product launchin, facility visit, termasuk
kegiatan yang lain, misalnya pameran, promosi, sponsorship, dan lain-lain; (2)
perencanaan anggaran penting, karena tidak ada kegiatan tanpa anggaran, dan
anggaran ini bisa meliputi honorarium, biaya transportasi, dan akomodasi; (3)
konsumsi, publikasi, dokumentasi, acara, properti, sewa tempat, administrasi
dan lain-lain, juga termasuk pengeluaran tak terduga harus dimasukkan ke dalam
rencana anggaran tersebut; (4) perizinan dari yang berwenang; (5) strategi
pelaksanaan suatu kegiatan; (6) meeting atau penyelenggaraan rapat/pertemuan
periodik. (7) casting personal yang akan terlibat
pekerjaan termasuk deskripsi pekerjaannya; (8) penyediaan sarana untuk ha-hal
yang akan muncul secara tidak terduga, seperti penyediaan cadangan properti,
tim kesehatan, bila perlu penyediaan dokter, toilet, kafetaria, dan lain-lain
sebagai kegiatan penunjang.
Pelaksanaan
kegiatan humas terdiri dari dua kegiatan, yaitu: (1) pelaksanaan kegiatan Humas secara internal; (2) pelaksanaan kegiatan
Humas secara eksternal.
Strategi dalam kegiatan humas pada
lembaga pendidikan yang akan dilakukan, terlebih dahulu harus memperhitungkan:
(1) apa tujuan yang hendak dicapai sesuai dengan perencanaan yang telah
diperhitungkan dengan baikoleh pihak – pihak telibat dalam manajemen lembaga
pendidikan; (2) kemudian strategi apa dan bagaimana yang dipergunakan dalam
perencanaan; (3) setelah itu apa program kerjanya yang akan dilakukan dan
dijabarkan sesuai langkah-langkah yang dijadwalkan; (4) terakhir adalah
menentukan anggaran yang sudah dipersiapkan, serta sumber daya sebagai
pendukung yang bersifat khusus. Strategi humas dalam hal ini adalah suatu cara
alternative optimal yang dipilih untuk melaksanakan atau ditempuh guna mencapai
tujuan humas dalam kerangka suatu rencana humas.
Karakteristik
program kerja yang baik adalah: (1) program kerja dilaksanakan sesuai dengan
waktu yang tersedia; (2) program kerja harus bersifat fleksibel sesuai dengan
kondisi dan situasi yang ada; (3) program kerja merupakan langkah awal dalam
melaksanakan kegiatan sekolah.
DAFTAR RUJUKAN
Benty, D.D.M dan Gunawan, Imam. 2015. Manajemen Hubungan Sekolah dan Masyarakat.
Malang: UM Press.
Cutlip, Scott M, dkk. 2005. Effective Public Relation Merancang dan Melaksanakan Kehumasan Dengan
Sukses. Jakarta: PT Indeks.
Lailatunnahar, Triani. 2003. Program Kerja Humas SMP Negeri Khusus Binaan.
(Online),(file:///D:/SMP%20Negeri%20Binaan%20Khusus%20Dumai_%20PROGRAM%20KERJA%20HUMAS.html,
diakses 15 Februari 2017).
Suryosubroto. 2004. Dimensi-Dimensi
Administrasi Pendidikan di Sekolah. Jakarta: Bina
Aksara.
Lampiran.
Contoh Program Kerja Hubungan Sekolah dan Masyarakat yang ditulis oleh Lailaturnnahar
PROGRAM KERJA HUMAS SMPN BINAAN KHUSUS KOTA DUMAI
Disusun Oleh : Triani Lailatunnahar, S. Si, M. Pd
===================================================================
BAB I
PENDAHULUAN
A.
PENGERTIAN
Program Kerja Bidang Hubungan Masyarakat Tahun
Pelajaran 2012-2013 mengandung pengertian :
1. Program
Kerja Bidang Hubungan Masyarakat artinya Rencana kegiatan yang akan
dilaksanakan di SMPN Binaan Khusus, mencakup rapat komite, hubungan muspida
(musyawarah pimpinan daerah) dengan instansi lain, kegiatan amal sosial,
pameran atau bazaar (exhibition), penyelenggaraan/peringatan hari besar
nasional dan keagamaan.
2. Tahun
Pelajaran 2012-2013 artinya waktu yang akan digunakan dalam keseluruhan
kegiatan di sekolah dari mulai Bulan Nopember 2012 sampai dengan bulan
Juli 2013.
3. Program
Humas dititik beratkan pada :
- Program
Pelayanan ; berupa data atau informasi baik secara lisan maupun tertulis
termasuk penyelenggaraan pameran
- Program
Mediator ; berupa penerbitan berbagai media masssa, penyelenggaraan konferensi
pers, wisata pers, menjawab surat pembaca sampai menanggapi tajuk rencana yang
negative
- Program
documenter ; berupa pembuatan dokumentasi film, foto, transkip pidato dan lain.
B.
DASAR / PEDOMAN
Yang menjadi landasan dan pedoman penyusunan Program
Kerja Hubungan Masyarakat adalah :
1.
Undang – Undang Nomor 2
Tahun 1989
2.
Keputusan Menteri
Pendidikan Nasional RI Nomor : 061/V/1993
3.
Peraturan Pemerintah
No. 25 Tahun 2000 tentang Pemerintah Provinsi sebagai Daerah Otonomi.
4.
Undang-undang No. 22
Tahun 1999 tentang Otonomi Daerah
5.
Keputusan Menteri
Pendidikan Nasioanl No. 053 Tahun 2000 tentang Standar Pelayanan Minimal
6.
Undang-undang Nomor 20
Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
7.
Petunjuk Pelaksanaan
Bidang / SOP HUMAS
8.
Kalender Pendidikan
tahun 2012-2013
9.
Hasil Evaluasi Program
Kerja tahun lalu.
C. MAKSUD
dan TUJUAN
1. Maksud
Program Kerja ini untuk :
a.
Melengkapi administrasi
Pendidikan di SMPN Binaan Khusus Kota Dumai.
b.
Menentukan pedoman yang
jelas untuk operasional kegiatan sekolah.
c.
Menjabarkan segala
peraturan dan perundangan yang berlaku di bidang Pendidikan dan Pedoman kerja
lain.
d. Lebih memperjelas langkah-langkah
kegiatan semua tenaga kependidikan di SMPN Binaan Khusus Kota Dumai.
e. Menjabarkan
kebijakan-kebijakan Kepala Sekolah.
2. Tujuan
:
Pencapaian
sasaran yang telah dicanangkan secara efesien dan efektif yakni :
a.
Meningkatnya Kualitas
keberhasilan siswa dalam mutasi Akademik (kenaikan kelas dan UN).
b.
Meningkatnya
kesejahteraan tenaga Kependidikan baik materil maupun spirituil.
c.
Terpublikasinya simpati
masyarakat hingga rasa kekeluargaan dapat terbentuk secara harmonis.
D. SASARAN
Program Kerja ini diharapkan berguna terutama bagi
bidang Humas sendiri, dan bagi sekolah pada umumnya, dalam melaksanakan tugas
sehari-hari selama tahun pelajaran 2012-2013.
Sasaran pokok dari penyusunan Program Kerja ini
adalah :
1.
Pelaksanaan fungsi dan
tugas bidang hubungan masyarakat yang lebih efektif dan efesien, dinamis dan
lebih bertanggung jawab.
2.
Pelaksanaan tugas
bidang hubungan masyarakat, dalam rangka meningkatkan pengabdian tentang
layanan hubungan dengan masyarakat luas yang terarah dan terus menerus
(Continue).
E. RUANG LINGKUP DAN SISTEMATIKA
Ruang lingkup yang menjadi pokok Program Kerja
Hubungan Masyarakat ini meliputi :
1.
Program Kerja tahunan
Bidang Hubungan Masyarakat ini mengandung pengertian rencana kerja sekolah yang
berhubungan dan kerja sama dengan masyarakat.
2.
Laporan Kegiatan.
Sedangkan penyusunan
dan urutan materi yang tertuang dalam Program ini disusun berdasarkan
sistematika sebagai berikut :
Bab I : Pendahuluan
Meliputi : Pengertian, Dasar Pedoman, Tujuan,
Ruang Lingkup dan Sistematika.
Bab II : Perencanaan
Dan Pelaksanaan Program Kerja Hubungan Masyarakat
Meliputi : Rapat komite, hubungan muspida
(musyawarah pimpinan daerah) dengan instansi lain, kegiatan amal sosial,
pameran atau bazaar (exhibition), penyelenggaraan/peringatan hari besar
nasional dan keagamaan.
Bab III : Pelaksanaan
Kegiatan
Meliputi : Kegiatan rapat komite, kegiatan
hubungan muspida (musyawarah pimpinan daerah) dengan instansi lain, kegiatan
amal sosial, kegiatan pameran atau bazaar (exhibition), kegiatan
penyelenggaraan/peringatan hari besar keagamaan.
BAB
II
RENCANA
KEGIATAN
Perencanaan dan Pelaksanaan Program Kerja Hubungan
Masyarakat meliputi :
A. KEGIATAN RAPAT KOMITE
Hubungan dengan orangtua siswa dilaksanakan untuk :
1. Rapat
koordinasi pengurus komite dalam mengesahkan RAPBS
2. Penyampaian
informasi sekolah pada setiap akhir semester sekaligus pada waktu pembagian
Buku laporan Pendidikan.
3. Penyampaian
informasi khusus kepada orangtua siswa kelas 9 (Sembilan) antara lain :
a.
Tentang kegiatan Widya
Wisata
b.
Kegiatan Pemantapan
dalam rangka menghadapi Ujian Akhir Nasional ( UN )
c.
Informasi-informasi
lain tentang UN dan Akhir Tahun.
4. Pertemuan
/ silaturahmi dengan orangtua siswa kelas 7 ( siswa baru )
5. Melaksanakan rapat paripurna dengan
wali murid dan pengurus komite kelas 7, 8, dan 9 untuk menetapkan besarnya
sumbangan pembangunan sekolah bagi siswa kelas 7 atau sumbangan lain bagi kelas
8 dan 9 yang sudah disepakati
6. Informasi-informasi
lain yang dianggap perlu.
7. Kunjungan
Sosial
Kunjungan sosial diadakan bila orangtua siswa
mendapat musibah kematian, bencana alam, pihak sekolah mengadakan kunjungan
dengan memberikan bantuan alakadarnya.
B. KEGIATAN
HUBUNGAN DENGAN MUSPIDA, DENGAN INSTANSI LAIN
Hubungan dengan MUSPIDA dan instansi lain
meliputi :
1. Hubungan Dinas dengan Dinas Pendidikan
dalam rangka :
a.
Pengiriman atau
penerimaan surat Dinas
b.
Laporan kegiatan
sekolah
c.
Usulan kenaikan Pangkat
Guru ( Bagi guru DPK )
d. Dan
lain – lain yang bersifat Dinas.
2. Hubungan
dengan SD se-wilayah Dumai meliputi :
a.
Kerja sama dalam
rekruitmen siswa yang akan masuk SMPN Binaan Khusus
b.
Kerja sama dalam
pembinaan bakat para siswa dalam bidang olah raga.
3. Hubungan
dengan Dinas kesehatan.
Dilaksanakan
dalam rangka pemeriksaan kesehatan siswa baru kelas 7, 8 dan 9 bila diperlukan.
4. Hubungan
dengan Depnaker/ Perusahaan-Perusahaan.
Dilaksanakan
dalam rangka kerja sama Pendidikan dan Latihan.
5. Hubungan
dengan Laboratorium Psikologi
Dilaksanakan
dalam rangka kerja sama dalam pemeriksaan Psikotes bagi siswa kelas 2 (dua).
C. KEGIATAN
AMAL SOSIAL
1.
Menjalin silaturahmi
dan mempererat hubungan kekeluargaan antara anggota keluarga guru dan karyawan.
2.
Kunjungan ke objek
wisata tertentu guna mengurangi rasa lelah dalam melaksanakan tugas dan
penyegaran dalam rangka menghadapi pekerjaan baru atau yang lain mengadakan
gerak jalan santai keluarga
3.
Penyampaian informasi
tentang penerimaan siswa baru melalui Spanduk atau media lainnya.
4.
Bakti sosial kepada
masyarakat misalnya : pada waktu kegiatan keagamaan diadakan QURBAN, Pemberian
Bingkisan kepada Keluarga tidak mampu.
5.
Penyampaian
informasi-informasi lain yang dianggap perlu.
D. KEGIATAN
PAMERAN/BAZAR
1. Mengadakan
kegiatan pameran / bazar
2. Mekanisme pemberitaan / informasi yang
sistematis kepada masyarakat / pendaftar
E. KEGIATAN
PENYELENGGARAAN/PERINGATAN HARI BESAR NASIONAL, DAN KEAGAMAAN
Penyelenggaraan hari-hari besar nasional dan keagamaan
diselenggarakan dalam bentuk Upacara, atau kegiatan lain dalam rangka
memeriahkannya.
a. Upacara
yang dilaksanakan antara lain :
1. Upacara
Nasional.
Upacara
Nasional dilaksanakan di sekolah atau bergabung dengan instansi lain dalam
upacara yang diadakan oleh pemerintah.
2. Upacara
Bendera
Upacara
Bendera dilaksanakan setiap hari Senin pagi upacara penaikan bendera, dan pada
hari Sabtu sore upacara penurunan bendera.
3. Jadwal
kegiatan upacara terlampir.
b. Peringatan
Hari Besar Agama
1.
Pengumpulan zakat
fitrah siswa kerja sama dengan Dewan Sekolah dan Depag.
2.
Penyelenggaraan
Qurban dan Shalat Bersama Idul Adha.
BAB III
PELAKSANAAN
KEGIATAN
A. KEGIATAN RAPAT KOMITE MELIPUTI
1.
Silaturahmi dengan
orangtua siswa kelas 7 pada awal tahun ajaran dan sosialisasi Program Sekolah.
2.
Penyampaian informasi
perkembangan siswa dan sekolah dilaksanakan setiap akhir semester.
3.
Penyampaian informasi
siswa bermasalah pada orangtua siswa disesuaikan dengan kondisi waktu yang
dibutuhkan.
4.
Kunjungan sosial
terhadap orangtua yang mendapat musibah bersifat insidental.
5.
Kunjungan ke kelompok
belajar di rumah.
B.
KEGIATAN HUBUNGAN DENGAN MUSPIDA DAN
INSTANSI LAIN
1.
Hubungan dengan DINAS berupa
laporan kegiatan sekolah tiap bulan.
2.
Hubungan dengan SD
dalam rangka kerja sama bagi siswa yang akan masuk SMPN Binaan Khusus setiap
akhir tahun pelajaran.
3.
Hubungan dengan Pemda
dalam rangka pelaksanaan Pembinaan Generasi Muda (Marching Band) dan
kelas olahraga.
4.
Hubungan dengan Dinas
Kesehatan pada waktu Awal Tahun Pelajaran bagi siswa kelas 7
(Tujuh) dan rutin untuk kelas olahraga.
5.
Hubungan dengan
DEPNAKER waktu sesuai kebutuhan.
6.
Hubungan dengan
Laboratorium Psikologi pada bulan Desember bagi siswa kelas 8 (delapan).
C.
KEGIATAN AMAL SOSIAL DILAKSANAKAN PADA WAKTU :
1.
Kunjungan sosial
terhadap keluarga guru / karyawan yang mendapat musibah atau tasyakuran,
hajatan bersifat insidental.
2.
Wisata guru dan
karyawan ke objek wisata tertentu, pelaksanaannya disesuaikan dengan keadaan.
3.
Gerak jalan santai
keluarga
4.
Halal bi halal dengan
keluarga besar SMPN Binaan Khusus
5.
Penyampaian informasi
siswa baru sekitar bulan Juni sebelum hari-hari belajar efektif.
6.
Bakti sosial terhadap
masyarakat dilaksanakan pada waktu hari-hari besar agama atau hari-hari besar
nasional.
7.
Bakti sosial terhadap
para keluarga miskin dilaksanakan oleh siswa kelas 9 menjelang pelaksanaan UAN
( Ujian Akhir Nasional ).
D. KEGIATAN
PAMERAN/BAZAR
1. Mengadakan
kegiatan pameran / bazar
2. Mekanisme
pemberitaan / informasi yang sistematis kepada masyarakat / pendaftar
E. KEGIATAN PENYELENGGARAAN HARI – HARI BESAR
NASIONAL DAN KEAGAMAAN
1.
Peringatan
hari-hari besar nasional, sesuai dengan jadwal.
2.
Upacara bendera setiap
hari senin pagi dan hari Sabtu sore.
3.
Peringatan hari-hari
besar keagamaan sesuai dengan jadwal.
BAB IV
PENUTUP
1. Program
kerja ini hanya merupakan gambaran umum yang dijadikan patokan teknis kegiatan
Urusan Hubungan Masyarakat ( HUMAS ).
2. Program
kerja ini dilaksanakan sesuai dengan waktu yang tersedia.Program kerja ini
merupakan langkah awal dalam melaksanakan kegiatan sekolah.
3. Program
kerja ini bersifat fleksibel sesuai dengan kondisi yang ada.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar