Sabtu, 18 Februari 2017

Bimbingan Dan Konseling



BAB I :
PENDAHULUAN

            A. Latar Belakang
            Bimbingan konseling merupakan salah satu komponen dalam keseluruhan system pendidikan khususnya di sekolah. Guru sebagai salah satu pendukung unsur pelaksana pendidikan yang mempunyai tanggungjawab sebagai pendukung pelaksana layanan bimbingan pendidikan di sekolah, dituntut untuk memiliki wawasan luas terhadap konsep tentang bimbingan dan konseling di sekolah.
            Hal tersebut perlu diperhatikan karena siswa sebagai individu memiliki berbagai potensi yang dapat dikembangkan. Namun tidak semua siswa menyadari potensi yang dimiliki untuk kemudian memahami dan mengembangkannya. Selain itu sebagai individu yang berinteraksi dengan lingkunga, siswa juga tidak dapat lepas dari masalah.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana konsep dasar bimbingan dan koseling?
2. Bagaimana tujuan, manfaat, dan fungsi bimbingan dan konseling?
3. Bagaimana prinsip bimbingan dan konseling?
4. Bagaimana langkah-langkah bimbingan dan konseling?
5. Bagaimana perbedaan dan persamaan bimbingan dan konseling?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui konsep dasar bimbingan dan konseling.
2. Untuk mengetahui tujuan, manfaat, dan fungsi bimbingan dan konseling.
3. Untuk mengetahui prinsip bimbingan dan konseling.
4. Untuk mengetahui langkah-langkah bimbingan dan konseling.
5. Untuk mengetahui perbedaan dan persamaan bimbingan dan konseling.





BAB II :
ISI
                                 
            A. Pengertian dan Konsep Dasar
                        Terdapat dua pengertian bimbingan menurut Sutirna dalam Zulkarnain (2015), pertama adalah suatu proses pemberian bantuan atau pertolongan kepada seseorang/individu dalam mengatasi permasalahan-permasalahan yang sulit untuk dipecahkan sendiri sehingga dengan proses bantuan yang diberikan dari seseorang tersebut dapat mencapai kesejahteraan hidupnya setelah pertolongan diberikan. Kedua bahwa bimbingan pada prinsipnya adalah  proses pemberian bantuan yang dilakukan oleh orang yang ahli kepada seseorang atau beberapa orang individu dalam hal memahami diri sendiri, menghubungkan pemahaman tentang dirinya sendiri dengan lingkungan, memilih, menentukan dan menyusun rencana sesuai dengan konsep dirinya dan tuntutan lingkungan berdasarkan norma-norma yang berlaku.
                        Sedangkan berdasarkan pasal 27 PP nomor 29 tahun 1990, bimbingan merupakan bantuan yang diberikan kepada peserta didik dalam rangka upaya menemukan pribadi, mengenal lingkungan, dan merencanakan masa depan.
                        Konseling merupakan salah satu jenis teknik pelayanan bimbingan diantara pelayanan-pelayanan lainnya dan sering dikatakan sebagai inti dari keseluruhan pelayanan bimbingan (Santoso, 2013).
                        Sesuai SK Mendikbud 25/1995 dalam Santoso (2013) bimbingan dan konseling adalah pelayanan bantuan untuk peserta didik baik secara perorangan maupun kelompok, agar mandiri dan berkembang secara optimal, dalam bimbingan pribadi, bimbingan social, bimbingan belajar, dan bimbingan karir, melalui berbagai jenis layanan dan kegiatan pendukung berdasarkan norma-norma yang berlaku.
                        Pelaksanaan bimbingan dan  konseling tidak dapat dipisahkan, artinya dalam satu kesatuan yang utuh. Namun perlu diingat bahwa setiap bimbingan belum dikatakan sebagai konseling, tetapi konseling dapatdipastikan bimbingan. Atau dengan kata lain merupakan salah satu teknik pelayanan bimbingan secara keseluruhan, yaitu dengan cara memberikan bantuan secara individual. Bimbingan tanpa konseling ibarat pendidikan tanpa pengajaran atau perawatan tanpa pengobatan.

            B. Tujuan, Manfaat dan Fungsi
                        Tujuan umum bimbingan dan konseling menurut Prayitno & Amti dalam Zulkarnain (2015) adalah untuk membantu individu memperkembangkan diri secara optimal sesuai dengan tahap perkembangan dan presdisposisi yang dimilikinya (seperti kemampuan dasar dan bakatnya), berbagai latar belakang pendidikan yang ada (seperti latar belakang keluarga,pendidikan,status ekonomi), serta sesuai dengan tuntutan positif lingkungan.
                        Tujuan khusus bimbingan dan konseling menurut Sukadi dalam Zulkarnain (2015) adalah untuk membantu peserta didik agar dapat mencapai tujuan-tujuan perkembangan meliputi aspek pribadi, social, belajar, dan karier.
                        Manfaat dari bimbingan dan konseling :
1.      Bimbingan konseling akan membuat diri kita merasa lebih baik, merasa lebih bahagia, tenang dan nyaman karena bimbingan konseling tersebut membantu kita untuk menerima setiap sisi yang ada dalam diri kita.
2.      Bimbingan konseling juga membantu menurunkan bahkan menghilangkan tingkat stress dan depresi yang kita alami karena kita dibantu untuk mencari sumber stres tersebut serta dibantu pula mencari cara penyelesaian terbaik dari permasalahan yang belum terselesaikan itu.
3.      Bimbingan konseling membantu kita untuk dapat memahami dan menerima diri sendiri dan orang lain sehingga akan meningkatkan hubungan yang efektif dengan orang lain serta dapat berdamai dengan diri sendiri. 
                        Fungsi bimbingan dan konseling ditinjau dari segi sifatnya menurut Sukardi dalam Zulkarnain (2015) adalah sebagai berikut:
1.      Fungsi pencegahan (preventif) terhadap timbulnya masalah.
2.      Fungsi pemahaman tentang sesuatu oleh pihak-pihak tertentu sesuai dengan keperluan perkembangan peserta didik.
3.      Fungsi perbaikan yang menghasilkan terpecahkanya atau teratasinya berbagai permasalahan yang dialami peserta didik.
4.      Fungsi pemeliharaan dan pengembangan yang dapat membantu para peserta didik dalam memelihara dan mengembangkan keseluruhan pribadinya secara mantap,terarah, dan berkelanjutan.

C. Prinsip Bimbingan dan konseling
            Menurut Dirtendik dalam Zulkarnain (2015), prinsip-prinsip berikut dapat dijadikan dasar atau pertimbangan.
1.      Bimbingan hendaknya didasarkan pada suatu konsep yang benar tentang individu dan didasarkan atas pengakuan akan kemuliaan, kehormatan, keindividualnya.
2.      Bimbingan harus memperhitungankan tujuan jangka pendek dan panjang murid.
3.      Bimbingan berorientasi pada kooperasi dan bukan pada paksaan.
4.      Bimbingan sangat menaruh perhatian pada usaha murid, sikap-sikapnya, dan keinginan untuk berhasil.
5.      Bimbingan adalah suatu proses berkesinambungan. Oleh karna itu bimbingan yang efektif dimulai sejak murid memasuki sekolah sampai dia berhenti dan memasuki dunia pekerjaan.
6.      Bimbingan terdiri atas serangkaian pelayanan suplementer yang didasarkan atas saling mempercayai dan pengertian bersama agar dapat memenuhi kebutuhan yang nyata dari murid.
7.      Suatu bimbingan yang efektif membutuhkan personil yang mendapatkan latihan dan persiapan serta pendidikan secara khusus.

Berdasarkan beberapa prinsip tersebut dapat disimpulkan bahwa dalam menerapkan layanan bimbingan dan konseling guru pembimbing harus mampu memahami bahwa setiap peserta didik memiliki ciri khas tersendiri atau unik yang berbeda satu sama lain sehingga pelayanan yang dilakukan harus sesuai dengan kebutuhan yang perlukan oleh peserta didik tersebut. Selain itu, bimbingan tersebut juga mampu membantu peserta didik untuk memecahkan masalah dan mengambil keputusan sesuai dengan kemauan peserta didik itu sendiri, bukan dari paksaan dari guru pembimbing.


D. Langkah – Langkah Bimbingan dan Konseling
Manajemen dalam konteks pelayanan bimbingan dan konseling (BK) dapat berarti proses pencernaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengawasan aktifitas – aktifitas pelayanan bimbingan dan konseling, serta penggunaan sumber daya lainnya untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

1. Planning
        Sebagai sub – sistem pendidikan di sekolah, bimbingan dan konseling dalam gerak dan pelaksanaannya tidak pernah lepas dari perencanaan yang seksama dan bersistem. Hal ini bertujuan agar pencapaian hasil dalam konteks kontribusi BKbagi pencapaian tujuan pendidikan di sekolah dapat terlihat. Kegiatan ini penting dilakukan dan diperlukan mengenai beberapa hal berikut.
a.       Ketersediaan guru BK yang berlatar belakang pendidikan BK
b.      Tersedianya program BK, sarana dan prasarana, serta instrument – instrument yang lengkap dan memadai berdasarkan pedoman pelaksanaan dan prinsip – prinsip BK
c.       Kesamaan sikap dan pandangan seluruh stakeholder pendidikan tentang arti pentingnya BK bagi peserta didik untuk mengenal dan mengantarkan jati dirinya
Agar tercapai program perencanaan layanan khusus bimbingan dan konseling yang efektif dan efisien, maka ada beberapa hal yang harus dilakukan. Hal terrsebut yaitu : analisis kebutuhansiswa, penentuan tujuan BK, analisis situasi sekolah, penentuan jenis kegiatan yang akan dilaksanakan, penetapan metode pelaksanaan kegiatan, penetapan personel kegiatan, persiapan fasilitas dan biaya kegiatan, dan perkiraan tentang hambatan kegiatan dan antisipasinya.

                 2. Organizing
Organisasi bimbingan dan konseling disekolah dapat diselenggarakan melalui pola organisasi itu nampak pada peranan, wewenang, tanggung jawab dari penguasa sekolah, serta terletak pada kondisi sekolah yang bersangkutan, tenaga yang tersedia, serta fasilitas yang ada.

                 3. Actuating
Terdapat dua jenis program yang perlu direncanakan dan deprogramkan yaitu sebagai berikut:
a.       Program Tahunan sebagai Program Sekolah
Program ini dijabarkan menurut alokasi waktu pada setiap semester, program bulanan, bahkan program mingguan. Oleh karna itu, perlu dibuat dalam satu schedule. Kegiatan layanan bimbingan dan konseling sebagai program sekolah, antara lain: pemberian layanan informasi melalui ceramah yang mengundang narasumber dari luar sekolah; program pemberian layanan orientasi bagi siswa baru pada awal tahun; mengadakan test bakat minat untuk bahan pertimbangan penjurusan; mengadakan kunjungan ketempat indrustri yang bermanfaat bagi bimbingan karir; membentuk kelompok grup konseling; dan memberikan pelatihan ketrampilan belajar akademik.
b.      Program kegiatan Layanan Bagi Setiap Guru Pembimbing Sesuai dengan Pembagian Tugas Layanan Khusus di Sekolah
Penyusunan program pada masing-masing bidang pelayanan bimbingan dan kenseling hendaknya disesuaikan dengan karakteristik satuan pendidikan atau jenis dan jenjang sekolah. Agar pelaksanaan program kegiatan layanan bimbingan dan konseling sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai maka diperlukan pengarahan agar terjadi suatu tata kerja yang diwarnai oleh koordinasi dan komunikasi yang efektif diantara staff bimbingan dan konseling. Pengarahan ini juga dilakukan untuk memotivasi staff dalam melakukan tugas-tugasnya.
           
Selanjutnya pelaksanaan kegiatan layanan bimbingan dan konseling didalam jam pembelajaran sekolah dapat dibentuk seperti berikut:
1.      Kegiatan Tatap Muka Secara Klasikal
Kegiatan tatap muka secara klasikal dengan peserta didik untuk menyelenggarakan layanan informasi, penempatan dan penyaluran, penguasaan konten, kegiatan instrumentasi, serta layanan dan kegiatan lain yang dapat dilakukan didalam kelas.
2.      Kegiatan Non Tatap muka
Kegiatan non tatap muka dengan peserta didik untuk menyelenggarakan layanan konsultasi, kegiatan referensi kasuh, himpunana data, kunjungan rumah,pemanfaatan kepustakaan, dan alih tangan kasus.

Menurut Arumsari dalam Zulkarnain (2015), kegiatan sistematis selalu mengacu pada prinsip berikut:
a.       Program pembimbing dan konseling dirancang untuk melayani kebutuhan siswa.
b.      Program bimbingan dan konseling merupakan bagian terpadu dari keseluruhan program pendidikan disekolah.
c.       Tujuan program harus dirumuskan secara jelas dan emplisit (operasional) dan menunjang pencapaian keseluruhan tujuan program bimbingan dan konseling.
d.      Pelaksanaan program perlu melibatkan seluruh staff sekolah.
e.       Personil bimbingan dan konseling perlu diidentifikasi dan tugas-tugas serta tanggung jawabnya harus dirumuskan.
f.        Segala sumber daya perlu ditemukan guna mencapai tujuan program.
g.       Dua hal yang esensial dalam penyelenggaraan pelayanan bimbingan dan konseling adalah data pribadi siswa untuk pemahaman diri dan bahan informasi untuk perencanaan pendidikan dan pengambilan keputusan.
h.       Perlu penerapan rancangan system dalam pengembangan program dan pemecahan masalah pengelolaan.
i.         Dukungan dan perlibatan masyarakat sekitar harus diusahakan sejauh mungkin demi kelancaran penyelenggaraan program dan tercapainya tujuan.



4. Controlling
Pengawasan dan evaluasi pelaksanaan program bimbingan dan konseling merupakan upaya menilai efisiensi dan efektif. Ada beberapa kegiatan layanan bimbingan dan konseling yang dievaluasi diantaranya: konseling individual dan kelompok; konsultasi dengan siswa, orangtua, dan guru baik individual maupun kelompok; pengukuran minat, kemampuan, perilaku, dan kemajuan belajar siswa; dan koordinasi layanan bimbingan dan konseling terhadap siswa di sekolah.
Langkah-langkah evaluasi bimbingan adalah: penentuan tujuan dari program pendidikan di sekolah; penentuan tujuan dan kriteria yang dapat menunjukkan bahwa tujuan-tujuan itu telah tercapai; pengukuran dan evaluasi layanan bimbingan berdasarkan kriteria yang telah ditentukan; dan laporan hasil pengukuran dan evaluasi layanan bimbingan di sekolah. Sedangkan kriteria-kriteria yang dapat dipergunakan untuk mengevaluasi pelayanan bimbingan meliputi: berkurangnya kegagalan siswa dalam belajar; berkurangnya masalah-masalah disiplin; bertambahnya penggunaan pelayanan bimbingan; berkurangnya perubahan-perubahan program pada siswa; ketepatan dalam pilihan pekerjaan; berkurangnya anak yang putus sekolah; serta banyaknya penempatan pekerjaan dan kepuasan dalam bekerja pada para lulusan.

E. Persamaan dan Perbedaan Bimbingan dan Konseling
1.      Persamaan Bimbingan dan Konseling
Persamaan antara bimbingan dan konseling terletak pada tujuan yang hendak dicapai yaitu sama-sama diterapkan pada program sekolah, sama-sama mengikuti norma-norma yang berlaku dilingkungan masyarakat.
2.      Perbedaan Bimbingan dan Konseling
Perbedaan antara bimbingan dan konseling terletak pada segi isi kegiatan dan tenaga yang menyelenggarakan. Dari segi isi, bimbingan lebih banyak bersangkut paut dengan usaha pemberian informasi dan kegiatan pengumpulan data tentang siswa dan lebih menekankan pada fungsi pencegahan, sedangkan konseling merupakan bantuan yang dilakukan dalam pertemuan tatap muka antara dua orang manusia.
Dari segi tenaga, bimbingan dapat dilakukan oleh orang tua, guru, wali kelas, kepala sekolah, orang dewasa dan lainnya. Namun, konseling hanya dapat dilakukan oleh tenaga-tenaga yang telah terdidik dan terlatih. Dengan kata lain, konseling merupakan bentuk khusus bimbingan yaitu layanan yang diberikan oleh konselor kepada klien secara individu.
     

BAB III :
PENUTUP

A.     Kesimpulan
            Dari satu segi dapat kita lihat bahwa bimbingan dan konseling memiliki arti yang sama
yaitu proses pemberian bantuan terhadap seseorang atau sekelompok orang. Dalam segi lain
konseling merupakan alat dalam pemberian bimbingan, konseling merupakan alat yang ampuh
dalam keseluruhan program bimbingan atau dengan kata lain konseling merupakan titik dari
keseluruham kegiatan bimbingan. Tujuan dari bimbingan dan konseling adalah untuk membantu
peserta didik agar dapat mencapai tujuan-tujuan perkembangan meliputi aspek pribadi, sosial,
belajar, dan karier. Manfaat dari bimbingan dan konseling :Bimbingan konseling akan membuat
diri kita merasa lebih baik;Bimbingan konseling juga membantu menurunkan bahkan
menghilangkan tingkat stress dan depresi yang kita alami;Bimbingan konseling membantu kita
untuk dapat memahami dan menerima diri sendiri dan orang lain.
            Fungsi bimbingan dan konseling ditinjau dari segi sifatnya menurut sukardi(2000) adalah
sebagai berikut:Fungsi pencegahan(preventif) terhadap timbulnya masalah;Fungsi pemahaman
tentang sesuatu oleh pihak-pihak tertentu sesuai dengan keperluan perkembangan peserta
didik;Fungsi perbaikan yang menghasilkan terpecahkanya atau teratasinya berbagai
permasalahan yang dialami peserta didik. Langkah-langkah BK yaitu
Planning,organizing,actuating,controlling.

B.     Saran
            Seorang guru bisa dinilai memiliki mutu kerja yang berkualitas jika bisa membimbing siswa dengan baik, jika memiliki pengalaman dan mengusai bidang bimbingan dan konseling agar jika terjadi masalah yang dihadapi peserta didik hendaknya membimbing mereka agar menjadi pribadi yang berkualitas.





DAFTAR RUJUKAN

Ahira, Anne. (Tanpa Tahun). Pengertian, Tujuan, dan Manfaat Bimbingan Konseling. (Online). (http://www.anneahira.com/bimbingan-konseling.htm, diakses 27 Agustus 2016).
Santoso, D.B. 2013. Dasar-Dasar Bimbingan dan Konseling. Malang: Universitas Negeri Malang.
Zulkarnain, Wildan. 2015. Layanan Khusus Peserta Didik. Malang: UM Press.


1 komentar:

  1. SEGA is shutting down its most popular online slot machines - KTNV
    The latest game release in the industry 오산 출장샵 is SEGA Megadrive 제주도 출장안마 Megadrive, the latest addition to the SEGA 창원 출장안마 Mega 통영 출장안마 Drive Classic 광양 출장안마 library.

    BalasHapus